Sekarang ini sepertinya internet sudah menjamur di seantero negeri ini…. Hampir setiap orang tau yang namanya internet. Entah itu bapak – bapak yang lagi sibuk telpon sana – sini di kantornya, kakek – kakek yang sedang nyethethi (Jawa: menjentikkan jari) burung peliharaannya, nenek – nenek yang sedang asyik nginang (Jawa: mengunyah sirih), ibu – ibu yang sedang asyik berbelanja di pasar – pasar atau warung sambil double job ngerumpi dengan sesama ibu – ibu juga, sopir angkot, penjual siomay, mbak dan mas pramuniaga toko 24 jam, guru – guru TK sampai SMA, dosen, murid – murid dari TK hingga dewasa setaraf mahasiswa, bahkan bayi belum genap 2 tahun pun sudah dikenalkan dengan “dewa” bernama internet.
Terdengar seperti berlebihan kalau saya mengatakan demikian, tapi kenyataan di lapangan tak jauh berbeda dengan para manusia abad ini yang sudah sangat familiar dengan HP atau handphone alias telepon genggam yang dibawa ke mana – mana itu bahkan terkadang kita merasa lebih sedih dan terpukul jika kehilangan HP daripada misalnya para suami yang mengkhawatirkan istrinya belum pulang sampai larut malam.
Terkesan berlebihan lagi nih saya, tapi di jaman serba canggih seperti sekarang ini manusia sepertinya lebih betah (suka) ‘bersosialiasi’ atau ‘berkawan’ akrab dengan berbagai benda – benda mati nan canggih itu daripada menjalin komunikasi dengan sesama makhluk hidup nan emosional dan ekspresif bernama manusia. Hingga ada istilah ‘autis sosial’ yaitu sebutan bagi orang yang lebih betah mencet – mencet tombol handphone atau tuts keyboard komputer daripada bertukar pikiran atau sekedar mengobrol ringan dengan sesama jenisnya alias manusia.
Bagaimana tidak? Telepon genggam yang sebagian besar dipunyai manusia modern ini mengalami perkembangan kemajuan yang sangat pesat, dari telepon genggam yang fungsi awalnya hanya untuk melakukan panggilan suara dan menulis teks SMS, sekarang ini telepon genggam sudah multi fungsi, di antaranya untuk nonton TV, foto – fotoan, merekam dan mengirim video, dan berinternet ria. Canggih bukan? Begitu pun juga dengan sekotak layar seperti televisi yang disebut monitor beserta CPU yang disebut komputer, sudah sangat dahsyat pengaruhnya bagi peradaban umat manusia. Komputer yang awalnya hanya digunakan untuk mengolah dokumen berupa tulisan, angka atau bahan presentasi, sekarang ini komputer menjalani fungsi ganda juga sebagai sarana berinternet ria, bahkan ada juga yang dilengkapi dengan webcam, supaya kalau kita sedang chatting kita bisa mengamati wajah orang yang kita ajak bicara. Dunia semakin tak berjarak saja kan?
Menyedihkan ya kedengarannya? Sebegitu parahnya kehidupan sosial manusia – manusia abad ini? Apalagi dengan kehadiran berbagai macam social network, ambil contoh semisal facebook, twitter, friendster, foursquare, koprol, dan lain sebagainya. Di satu sisi mempunyai segi positif karena bisa menambah pertemanan, menjalin rekanan bisnis online maupun offline, bahkan bisa mempertemukan kawan lama semasa SD hingga SMA sampai kuliah. Semakin menarik bukan?
0 komentar:
Posting Komentar